HUBUNGAN DERAJAT SESAK NAPAS PENDERITA PPOK MENURUT KUESIONER mMRC (MODIFIED MEDICAL RESEARCH COUNCIL) TERHADAP DERAJAT PENYAKIT PENDERITA PPOK RAWAT JALAN DI POLI PARU RSUDZA BANDA ACEH

HUBUNGAN DERAJAT SESAK NAPAS PENDERITA PPOK MENURUT KUESIONER mMRC (MODIFIED MEDICAL RESEARCH COUNCIL) TERHADAP DERAJAT PENYAKIT PENDERITA PPOK RAWAT JALAN DI POLI PARU RSUDZA BANDA ACEH

MEYLA RISILWA/1107101010035

dr. Herry Priyanto, Sp.P
dr. Nasyaruddin Herry Taufik, Sp.RM

Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan suatu penyakit dengan keterbatasan aliran udara berkelanjutan pada paru yang ditandai dengan beberapa gejala salah satunya sesak progresif pada penderita. Penegakan diagnosa penyakit ini ditegakkan dari hasil pemeriksaan spirometri. Namun, kalangan praktisi kesehatan sering kali kesulitan mengakses spirometri. Kuesioner mMRC merupakan alat ukur praktis untuk menilai derajat sesak napas pada penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan derajat sesak napas penderita PPOK dengan kuesioner mMRC terhadap derajat penyakit penderita PPOK rawat jalan di Poli Paru RSUDZA Banda Aceh. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling mulai dari September hingga November 2014 di Poli Paru RSUDZA Banda Aceh. Skala sesak napas ditentukan dari kuesioner mMRC lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan spirometri. Hasil: Hasil perhitungan 60 sampel PPOK menyatakan terdapatnya hubungan derajat sesak napas penderita PPOK menurut kuesioner mMRC terhadap derajat PPOK yang dilihat dari uji Kolmogorov Smirnov (nilai p=0,000) dan terdapat perbedaan derajat sesak terhadap nilai VEP1 derajat PPOK yang dilihat dari uji Krusskal Wallis. Derajat sesak napas skala 0 dan 1 didominasi oleh derajat PPOK I (VEP1=73,56±13,342), derajat sesak napas skala 2 didominasi oleh derajat PPOK II (VEP1=47,84±14,266), derajat sesak napas skala 3 didominasi oleh derajat PPOK III (VEP1=35,76±7,398) dan derajat sesak napas skala 4 didominasi oleh derajat PPOK IV (VEP1= 52,07±12,311). Kesimpulan: terdapat hubungan antara derajat sesak napas Penyakit Paru Obstruktif Kronik dengan menggunakan kuesioner mMRC terhadap derajat Penyakit Paru Obstruktif Kronik.

Kata Kunci: derajat PPOK, kuesioner mMRC, VEP1

Analitik observasional

FK Unsyiah

& Januari 2015

Indonesian

Skripsi

Public

1. Nama : Meyla Risilwa
2. Tempat, Tanggal Lahir : Tapaktuan, 26 Mai 1994
3. Riwayat Pendidikan
a. SD : MIN Tapaktuan
b. SLTP : SMPN 1 Tapaktuan
c. SLTA : SMAN Unggul Aceh Selatan
4. Tahun Masuk Universitas : 2011
5. Nomor Induk Mahasiswa : 1107101010035
6. Program Studi : Pendidikan Dokter
7. Alamat : Lr Lam Ara No. 2 Rukoh Banda Aceh.
8. Nama Orang Tua
a. Ayah : Ir. H. Syahrial Amin, MM
b. Ibu : HJ. Ida Rusilawati SE
9. Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah : PNS
b. Ibu : PNS
10. Alamat Orang Tua : Ds. Ujung Pasir, Gampong Lhok Bengkuang, Tapaktuan, Aceh Selatan.